Oleh: Ust. Shodiq Sofyan DIka
(Guru Diniyah Thariq Bin Ziyad Boarding School)
“Allahumma Innaka ‘Afuwwun Karim, Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu ‘Anna”
Sejenak kita renungkan, apa nikmat terbesar yang Allah Swt anugrahkan kepada kita sebagai hamba? Maka jawabannya adalah nikmat di turunkannya Al Qur’an
Mengapa Al Qur’an menjadi salah satu nikmat terbesar yang Allah Swt anugrahkan kepada segenap alam semesta dan terkhusus kita sebagai ummat terakhir dari penutup para nabi yang Allah Swt wahyukan kepadanya Al Qur’an yaitu baginda Nabi Muhammad Saw?
Jawaban dari semua pertanyaan ini telah Allah Swt tegaskan pula secara langsung di dalam Al Qur’an ; وَإِنَّهُ لَذِكْرٌ لَّكَ وَلِقَوْمِكَ وَسَوْفَ تُسْئَلُوْنَ ( الزخرف : ٤٤ ) “Dan Sungguh, Al Qur’an itu benar benar suatu peringatan bagimu dan kaummu, dan kelak kamu akan di minta pertanggungjawaban (Qs Az zukhruf: 44)
Imam At Thobary di dalam tafsirnya menjelaskan لَذِكْرٌ لَّكَ أَيْ لَشَرَفٌ لَكَ وَلِقَوْمِك, Maksudnya adalah “Al Qur’an yang Allah turunkan kepada kita selain menjadi peringatan, Al Quran menjadi sebuah simbol kemuliaan”, Cakupan kemuliaan nya tak terbatas pada ruang dan waktu, segala yang berkaitan dengan Al quran menjadikannya mulia.
Malaikat yang Allah Swt tugaskan untuk menyampaikannya menjadi Sayyidul malaikat yaitu Jibril a.s, Nabi yang di wahyukan menjadikannya Nabi yang paling mulia, Ummat yang Allah turunkan Al Qur’an kepadanya menjadi ummat yang paling mulia, bahkan waktu di turunkanya Al Quran menjadi sebuah symbol kemuliaan serta keagungan waktu tersebut
Allah Swt berfirman اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ فِيۡهَا يُفۡرَقُ كُلُّ اَمۡرٍ حَكِيۡمٍۙ Artinya: “Sesungguhnya kami menurunkannya (Al Qur’an) pada malam yang diherkahi, sungguh kamilah yang memberi peringatan, Pada (malam itu) di jelaskan segala urusan yang penuh hikmah” (Qs Ad Dukhon:3-4)
Dan Allah Swt sebutkan juga malam yang penuh keberkahan ini dengan malam Lailatul Qadr, Allah Swt berfirman di dalam surah Al Qadr ayat 1-3: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apa malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari pada seribu bulan” (Q.s Al Qadr: 1-3)
Malam Lailatul Qadr adalah momentum waktu di bulan Ramadhan yang sangat di cari dan nantikan oleh kaum muslimin, karena keagungan dan keutamaan yang terdapat pada malam tersebut
Setidaknya ada 5 alasan mengapa malam ini menjadi malam yang penuh dengan keberkahan:
- Malam di turunkannya Al Quran
- Allah Swt melipatgandakan seluruh pahala amalan seseorang yang beramal pada malam itu layaknya beramal selama seribu bulan
- Pengampunan dosa dosa yang telah lalu bagi siapa saja yang menghidupkan malam tersebut dengan ibadah
- Di malam Lailatul Qadr para malaikat turun ke bumi dan di tetapkan segeala perkara, Baik ajal maupun rezeki
- Malam Lailatul Qadr adalah malam keselamatan dari gangguan para syaithon dan segala maacam keburukan sampai paginya
Lalu kapan malam Lailatul Qadr itu terjadi? Baginda Nabi Muhammad Saw telah mengabarkan kepada kita bahwa malam lailatul Qadr itu terdapat di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, Sebagaimana dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, Nabi Saw Bersabda: “Carilah Ia pada sepuluh hari terakhir bulan romadhon, carilah ia pada hari hari yang ganjil (HR. Bukhari)
Dan telah di jelaskan pula di dalam hadist hadist sohih lainnya bahwa malam Lailatul Qadr tidak menetap pada setiap malam dari sepuluh hari terakhir ramadhan, terkadang terdapat pada malam malam Ganjilnya dan terkadang pula terdapat pada malam malam genapnya, Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan malam itu terjadi kecuali mereka yang bersungguh sungguh menghidupkan malam malam sepuluh terakhir romadhon ini dengan beribadah.
Dengan segala keagungan dan hikmahnya, Allah Swt tidak memberitahukan secara spesifik kepada kita kapan malam Lailatul Qadr ini terjadi, Agar sertiap muslim selalu bersungguh sungguh menghidupkan setiap malam dari sepuluh malam terakhir bulan ramadhan, dan tidak mengkhususkan hanya di malam malam tertentu saja, Sebagaimana yang di lakukan oleh Baginda Nabi Saw ketika memasuki sepuluh hari terakhir ramadhan Beliau akan lebih bersungguh sungguh dalam beribadah, menghidupkan malam malamnya, membangunkan keluarganya untuk beribadah dan mengencangkan sarungnya
Di sebuah kesempatan Sayyidah Aisyah r.a bertanya kepada Rasulullah Saw “Wahai Rasulallah, jika aku mendapati Lailatul Qadr maka apa ucapan yang harus aku ucapkan? Rasulullah Saw menjawab: Ucapkanlah; Allahumma innaka ‘Afuwwun Karim, Tuhuibbul ‘Afwa Fa’fu anni.”(HR At Tirmidzi)
Di sepuluh malam terakhir ramadhan ini, antusiasme kaum muslimin, terutama para santri di pondok pesantren modern dalam beribadah sangat signifikan, Kegiatan I’tikaf di masjid, Majelis khataman Al Qur’an, sampai program shalat tahajjud berjamaah serentak di laksanakan di masjid dan pondok pesantren modern, semua ini di lakukan dengan sungguh sungguh dalam rangka mengharap ampunan dan ridho Allah Swt Duhai Allah…Sesungguhnya engkau adalah tuhan yang maha pengampun, limpahkanlah kepada kami ampunan-Mu